Minggu, 13 Juni 2010

KENAPA NAMAMU JONO ??!!

Dian terperanjat dari duduknya ketika ia mendengar pintu menghantam keras dari kamar Upith adiknya semata wayang. Penuh penasaran ia menuju kamar itu. Disana Upith duduk diatas kasur, bibirnya monyong sampai tujuh senti.
“Ada apa sih Pith, bete banget keliatannya ?” Tanya dian full penasaran.
Upith menoleh sebentar kearah Dian, dahinya berkerut. Ia hempaskan guling didekatnya.
“ Jono kak!! Upith sebeeel banget sama dia!!”
Dian ikut mengerutkan dahi, lalu duduk disebelah adiknya. Kemudian Dengan lembut ia membelai rambut panjang Upith.
“ Emangnya si Jono kenapa ? dia nembak kamu lagi?”
“ Uuhk.., bukan nembak Upith, tapi malah nembak Dinda! Sebel kan ?!”
Dian sempat terkejut mendengarnya, ia mengerti kenapa adiknya begitu uring-uringan, benar saja, Dinda adalah teman curhat si Upith sekaligus mak complang yang gagal. Dan kasus seperti ini sudah sering terjadi.
“ Salah kamu sendiri, dulu waktu Jono mati-matian ngejar-ngejar kamu, kamu malah mati-matian menghindar! Ya nggak salah kalau Jono pindah kelain hati, menunggu sesuatu yang gak jelas kan membosankan.” Tukas Dian.
“ Lho, kakak gimana to ? harusnya kakak belain Upith, kok malah nyalahin Upith sih!” Upith Protes.
“Lalu apa namanya kalau bukan salah?” Dian mempertahankan argumennya.
“ Emang sih Upith yang salah, tapi masalahnya dulu Jono pernah bilang “ sampai kapan pun aku nggak akan berhenti mendapatkan cintamu, Pith”, jadi bener kan kalau Upith marah kak?!”
Dian spontan tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban lugu dari mulut Upith, Upith jadi semakin naik darah dibuatnya.
“Duh adekku yang cupu! Dari jaman purba sampai millenium cowok emang suka ngegombal untuk mendapatkan hati cewek yang disukai! Trus, kalau sekarang kamu nggak trima dia jadian sama Dinda kenapa dulu nggak kamu trima aja si Jonojadi pacar kamu?! “
“ Masalahnya… namanya itu lho kak!namanya itu…!!!” Seru Upith, seraya menggosok-gosok rambutnya.
“ Memangnya kenapa namanya ?” pernyataan Upiht barusan membuat Dian bertanya-tanya.
“ Namanya itu lho….Kenapa namanya Jono? kenapa bukan kevin, Doni atau Dude atau apalah yang lebih bagus!”
“ HAAH…ya ampiuun Upith.., jadi kamu nggak mau nrima cinta dia karena namanya Jono gitu?!” Dian sampai berdiri dari duduknya lantaran nggak habis pikir dengan alasan sepele adiknya itu. Alasan sepele yang begitu aneh diterima otaknya. Dian kecewa mendengarnya, sebab ia benar-benar tahu bagaimana perjuangan Jono untuk mendapatkan Upith. Perjuangan yang tanpa lelah dijalanni Jono selama lima tahun. Dimulai dari bangku SMP hingga keduanya duduk dibangku SMA kini, Sungguh bukan perjuangan biasa bukan? Oh, Upith, engkau sungguh tega, maka terimalah kenyataan yang pahit ini.
“ Kakak jangan mendelik gitu donk, Upith jadi serem!” Upith meletakkan kedua tangannya didepan muka “ Namaku kan udah aneh, nah kalau sampai aku pacaran sama Jono trus sampai nikah segala, aku jadi di panggil Bu Jono, jadi namaku nggak ada kemajuan! Upith nggak mau ahk!” Lanjut Upith lagi.
Dian semakin geregetan lantaran tingakah adiknya itu, ia mendengus kesal, sambil menata hatinya agar tetap sabar dan bijak, sembari menata kalimat yang ingin dia lontarkan dari bibirnya.
“ Jono tuh sayang banget sama kamu, Pith! kamu bisa lihat sendiri pengorbanan dan perjuangan dia untuk dapetin cinta kamu!” Dian berhenti, gadis itu mencoba menata nafas…” trus cuma gara-gara namanya Jono kamu tolak dia? kamu bener-bener sinting yach, Keterlaluan tahu nggak!! Duh…kakak nggak ngerti jalan pikiran kamu” Dian ngomel. sesekali ia menupuk keningnya penuh emosi.
“ Ya Upith ngerti, makanya upith nyesel banget! Upith juga baru sadar kalau ternyata Upith juga sayang sama dia” Upith menunduk lemah. “Dan hati Upith sakit banget ketika tahu Dia jadian sama sobat Upith sendiri….hik…hik!” airmata sebiji jagung perlahan menetes menyusuri pipi Upith yang mulus. Dian yang semula masih terbakar emosi menjadi luluh lantak melihat adiknya menangis penuh penyesalan, dipeluknya adiknya itu.
“ Sabar ya, Pith! Kamu pasti akan dapat yang lebih baik dari dia!” Dian menenangkan Upith.
“ Tapi Upith maunya Jono kak, Upith sayang sama Jono, meskipun namanya jelek! tapi Upith mau dia!” rengek Upith.
“ Yee..Katanya nggak mau punya pacar namanya Jono!” Dian berguman lirih.
Melihat kemesraan Jono dan Dinda dikantin sekolah, Upith kebakaran Jenggot. Rasa cemburu bergemuruh didadanya, Yang lebih parah adalah ledekan teman-teman satu sekolah, yang turut menjadi saksi betapa berat perjuangan Jono mendapatkan Upith. Terang saja, sebab selama ini yang mereka tahu Dihati dan dihari-hari Jono hanya ada Upith seorang, Tapi beberapa minggu lalu Jono diketahui telah berpindah kelain hati.Upith semakin menyesali kebodohannya. Kini tak ada lagi Jono yang selalu mengirimkan puisi cinta diponselnya, Jono yang rela sekuat tenaga berdesakan dalam kerumunan masa hanya untuk mendapatkan makanan dikantin demi Upith, dan tak ada lagi suara yang menawarinya tumpangan pulang.
Sore ini ada eskul yang harus diikuti Upith, ia melangkah gontai melewati gerbang sekolah dan BRUUKKK!!!
“ Aduh maaf, maaf!”
Upith terkejut bukan main melihat siapa yang menabraknya.
“ Jono ?!” seru Upith pelan.
“Aduh maaf ya Pith, aku nggak sengaja, habisnya aku harus cepet-cepet jemput Dinda diparkiran..,Ups!!” Jono seketika menutup bibirnya, ia sungguh tidak sadar akan ucapannya barusan. Suasana menjadi hening sejenak. Kedua mata insan itu saling beradu.
“ Maaf , pith!!” lanjut Jono kemudian.
“ Akh, nggak papa kok, emang sekarang kamu miliknya Dinda kan ?!” Elak Upith, entah kenapa tiba-tiba telinganya menjadi panas mendengar namanya sahabatnya itu, ia bergegas melanjutkan langkahnya kembali, dan tanpa diduga Jono seketika menyambar tangan Upith.
“ Maafkan aku Pith, sebenernya aku juga nggak mau memberikan hatiku untuk yang lain, tapi…, kamu terus menolakku! Aku juga tidak mau memaksakan cintaku jika kamu tidak menginginkannya! Aku sudah nggak tahu lagi bagaimana untuk mendapatkan hatimu.”
Dada Upith serasa sesak mendengar ungkapan perasaan Jono, ia hanya diam seribu bahasa. Jono memandangnya begitu pekat, begitu dekat hingga hembusan nafasnya mampu dirasakan Upith.
“ Jono…, sebenernya aku juga…,aku…”
“JONOOO…!!” belum selesai Upith menyampaikan isi hatinya, teriakan Dinda memanggil Kekasihnya dari seberang membuyarkan segalanya. Upith terhentak, Upith melepas gengaman Jono. Tak ayal pula menyadarkan romantisme sejenak itu, karena ia tahu, seseorang telah memiliki Jononya kini. Jono pun berlari menghampiri sang kekasih, meninggalkan Upith yang merana.
“ Upith tahu kak, Jono sebernya masih sayang sama Upith, Upith bisa lihat itu jelas dimatanya!” Seru Upith percaya diri seraya mengayunkan pisau daging ditangannya. Kakaknya yang tersayang itu pun sibuk menghindar cemas, salah-salah, malah dagingnya yang di potong Si Upith.
“ Tapi, kamu harus nyadar donk, Jono itu sekarang teritorialnya Dinda, kalau kamu macem-macem! Bisa-bisa kamu dianggep ngrebut cowok orang!Hii…kalo kakak mah Ogah” Ujar Dian sambil sesekali bergidik.
“E..e..e.., Upith kan nggak bilang mo ngrebut, Upith kan Cuman bilang kalau masih ada cinta buat Upith dimata Jono!” Upith membela diri.
“ Sama aja kali, itu kan opini yang bisa bikin orang lain mendukung kamu untuk mendapatkan hati Jono kembali!”
Mendapatkan hati Jono kembali ?, Upith mulai merangkai ulang kalimat kakaknya. Bibirnya yang mungil komat-kamit mencerna kalimat itu. Hingga akhirnya ia tersenyum licik sambil mangut-mangut, keinginan mendapatkan hati Jono kembali pun tertanam dibenaknya.
***********
“ Jono, bisa ngomong sebentar!!” Upith tersenyum tipis.
“ Boleh!” Jono memandang Upith penuh heran. Ia tak pernah membayangkan gadis yang selama lima tahun terakhir dikejarnya datang menghampiri penuh senyum seperti itu.
“ Ehm..tumben sendiri, mana cewek kamu ?” Upith celingukan, memastikan kali ini serangannya akan berjalan lancar.
“ Oh..Dinda ?! dia nggak masuk, lagi sakit!” jawab Jono kalem.
Upith lalu duduk mendekati cowok manis itu, lalu ditatapnya tajam.
“ Aku nyesel Jon, dengan semua sikapku padamu selama ini! Dan hatiku benar-benar luka ketika aku tahu kamu memilih Dinda! Tanpa aku sadari ternyata aku menaruh hati padamu! Aku sayang kamu Jon! Aku memang bodoh, karena sudah buta dan menyiakan cinta kamu!”
Jono hanya bungkam mendengar ucapan gadis dihadapannya. Ia kaget sampai melonggo. Pupil matanya ikut membesar.
“ Lalu kenapa kamu terus menolakku ?!”
Upith meggeleng kebingungan, kali ini ia bimbang apakah ia harus mengatakan alasan hanya karena cowok digadapannya itu bernama….bernama Jono!?
“ Kenapa, Pith…??!” desak Jono.
“ Karena…karena..nama kamu itu…nama kamu Jono!!” jawab Upith, akhirnya ia terpaksa juga mengatakannya.
“ Ya Tuhan……!!” Seru Jono, mimik mukanya benar-benar terkejut mendengar pengakuan gadis yang selama ini telah dicintainya.” ternyata bener yang dibilang Dinda, jadi hanya karena namaku Jono kamu terus menolak cintaku?!” ia menatap Upith seakan masih tak percaya dengan alasan konyol itu.
“ Aduh…Jon…sabar donk Jon, Plis…!!!” Upith mulai kebingungan menyaksikan tingkah kesal Jono akibat perbuatannya.
“ Tadinya aku pikir Dinda bohong, kamu lagi becanda kan Pith ?! “ Jono masih mencoba meyakinkan berita yang baru saja mengoyak hati dan pendengarannya.
Upith, hanya menjawab pertanyaan itu dengan anggukan lemah.
“ Jadi benar-benar karena namaku Jono??!!” suara Jono pun meninggi
Upith mengangguk makin kencang. Jono menggraruk-garuk kepalanya, sesekali menatap Upith penuh kekecewaan.
Upith mulai menyadari kebodohannya mengungkapkan alasan itu telah membuat Jono murka. Maka ia pun berkata.
“ Aku nggak mau dipanggil Bu Jono nanti!!” rengek Upith, sambil cengar-cengir.
Jono terdiam, matanya tajam menatap gadis manis yang ketakutan dihadapannya.
“ Duh..Upith..Upith!!alasan kamu bener-bener norak ya ?!” Jono berseru kemudian.
“ Coba kalau nama kamu lebih bagus lagi, Jon…,! Upith menghentikan ucapannya, ia membalas kikuk tatapan Jono “ aku pasti mau jadi pacar kamu dari dulu, karena sebenernya aku juga suka sama kamu!!” Upith membela diri.
“ Trus tujuan kamu ungkapin semua ini apa ?!” sahut Jono, ia tersenyum kecut.
“ ehm.., karena aku pengen kamu jadi milikku!!” Upith menjawab enteng.
“Lho kan namaku Jono!!”
“ Kan nggak ada hubungannya!” Balas Upith lagi.
“ Nggak ada hubungannya gimana, tadi kamu bilang gara-gara namaku Jono, jadi selama lima tahun ini kamu terus menolak aku, gimana sih kok jadi plin-plan?!” Jono yang penuh emosi melontarkan protes keras. Membuat nyali Upith makin menciut saja.
“ Maka dari itu aku sadar betapa bodohnya aku ini, Jon!”
Jono menopang dagunya, ia kembali memandang Upith penuh seribu heran, Alasan Upith yang konyol sungguh menghancurkan hatinya berkeping-keping, juga tersinggung bukan main.
“ Aku kecewa banget, pith, sungguh!! Alasan kamu bener-bener nggak masuk akal, aku sudah mati-matian berjuang mendapatkan hatimu pith, bahkan aku seperti orang gak waras yang rela melakukan apapun,demi kamu. dan ternyata hanya karena alasan sepele ini kamu menghempas cintaku, picik sekali pikiranmu!”
“ Maaf Jon…!!” seru Upith penuh penyesalan, ia tahu Jono benar-benar kecewa atas kebodohannya, tapi sepertinya maafnya sia-sia.
“ Tadi kamu bilang, pengen aku jadi milik kamu ,gitu?!” Jono menghela nafas disusul seuntai senyuman kecut yang sekali lagi terkembang dari bibirnya.
Upith menjawab Iya disertai dengan anggukkan kuat.
“ Kalau begitu, maaf, aku nggak bisa memenuhi keinginanmu!” Tegas Jono, ia menatap Upith dingin. Sinar cinta dimata Jono pun tak lagi didapati oleh Upith.
“ Tapi Kenapa Jon, Bukankah kamu juga menyukai aku setengah mati?atau karena siDinda itu ya?!”
Jono terdiam sesaat, lalu dengan mantap ia berkata.
“ Bukan, Bukan karena Dinda tapi karena nama kamu Upith, coba kalau lebih bagus sedikit aku pasti mau menggantikan tempat Dinda untukmu .“
Selanjutnya Jono langsung beranjak meninggalkan Upith sendiri, ia marah, kecewa, kesal, sedih, tersinggung, dan berjuta rasa tak enak lain tengah menyulimuti hatinya. Cinta untuk Upith kali ini sudah pasti dikuburnya dalam-dalam. Semua musnah karena satu Alasan aneh…yang Upith ungkap! hanya karena ia bernama J-O-N-O!! Lelaki itu terus melangkah, seraya dijejali pikiran, memangnya apa yang salah dengan nama Jono ? hingga Upith begitu jijik mendengarnya, sementara ia begitu bangga menyandang nama pemberian kedua orang tuanya itu.
Upith berdiri kebingungan. Dengan bodohnya ia spontan meneriaki Jono.
“ OKE JON, AKU AKAN MINTA ORANG TUAKU MENGGANTI NAMAKU!! AKU JAMIN MULAI BESOK NAMAKU BUKAN UPITH LAGI!! AKU AKAN BUAT JADI MILIKKU LAGI”
Jono hanya tersenyum masam tanpa menoleh sedikit pun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar